Rabu, 01 April 2020

Rangkuman Materi : Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia


PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA

Persebaran Fauna yang ada di wilayah Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda, yaitu fauna bagian barat , tengah, & timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah  dan Timur dinamakan Garis Weber.
Pesebaran ini dikelompokan berdasarakan pengamatan serta garis persebaran yang dibuat oleh Wallace dan Weber.Fauna yang ada di persebaran wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna di daerah Asia sehingga disebut tipe fauna Asiatis (Asiatic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe fauna Australis (Australic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis. Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lainnya di daerah Indonesia. Fauna tipe ini di sebut fauna endemik.

1). Fauna Indonesia di Bagian Barat
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah Indonesia ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain. Di samping persebaran mamalia, di wilayah indonesia ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling. Berbagai jenis persebaran burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, & berbagai macam unggas. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah Indonesia ini.
  
 
2). Fauna Indonesia di Bagian Tengah atau Tipe Peralihan Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah di sebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, & Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau indonesia tersebut. Fauna yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, & banteng. Selain itu terdapat pula reptil, amfibi, & berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di persebaran daerah Indonesia ini di antaranya biawak, komodo, buaya, & ular. Berbagai macam fauna burung yang terdapat di wilayah indonesia ini di antaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, & kakatua nuri.
     
     
3).  Fauna Indonesia di Bagian Timur Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Timur Indonesia atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah Indonesia ini antara lain kangguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang),kangguru pohon, & kelelawar. Di wilayah persebaran indonesia ini, tidak ditemukan kera. Di samping mamalia tersebut, terdapat pula persebaran reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah persebaran indonesia ini di antaranya burung cenderawasih (burung ciri khas Indonesia timur), nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada di relatif sedikit.
    
           

PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA

1.Flora Indonesia Bagian Barat
Flora Indonesia barat yaitu flora yang tumbuh di Sumatra, Jawa, Kalimatan, serta pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Flora Indonesia barat mempunyai kesamaan dengan tumbuhan-tumbuhan yang terdapat di Asia. Flora Indonesia barat mempunyai kawasan mangrove yang banyak di sekitar pantai. Mempunyai jenis tumbuhan yang sangat beragam atau heterogen. Pada setiap tahun hutannya selalu hijau. Kayu di dalam hutannya dapat bermanfaat dan banyak tumbuhan di hutan yang mempunyai ketinggian 60 meter.
Sumatera : pinus, kayu manis, beringin, kamper, meranti, kayu besi, dan raflesia
Jawa : pinang, bunga anggrek,jati meranti, mahoni, beringin, dan bugenvil
Kalimantan : meranti, besi, jelutung, bakau, ramin, kamper, pinus, dan rotan
Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Barat:
Terdapat banyak tumbuhan jenis meranti-merantian
Terdapat berbagai macam tumbuh-tumbuhan rotan
Tidak mempunyai hutan kayu putih
Mempunyai jenis tumbuhan sagu yang sedikit
        

2.Flora Indonesia Bagian Tengah
Flora Indonesia tengah yaitu tumbuhan yang tumbuh di Sulawesi, Nusa Tenggara, serta Maluku. Nusa Tenggara mempunyai padang rumput yang alami dan baik untuk daerah peternakan. Hal ini karena di Nusa Tenggara memiliki curah hujan yang rendah. Sehingga kalau di Nusa Tenggara pada musim saat kemarau banyak menjumpai di daerah tersebut yang mengalami kekeringan. Selain itu, disana juga banyak pegunungan kapur.
Sulawesi : eboni, kayu besi, rotan, pinus, kayu hitam, dan berbagai jenis bunga anggrek
Nusa Tenggara : jati, akasia, cendana, sandelwood, dan berbagai jenis bunga anggrek
Maluku : gotasa, kayu besi, lenggua, jati, sagu, meranti, kayu putih, dan anggrek
Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Tengah:
Terdapat banyak macam tumbuhan palem
Terdapat banyak tumbuhan paku dan anggrek
      
3.Flora Indonesia Bagian Timur
Flora Indonesia timur yaitu tumbuhan yang hidup di pulau Papua serta pulau-pulau yang terdapat di sekitarnya. Tanaman yang dapat dijumpai di Papua adalah tanaman jenis conifera seperti agatis alba serta obi.
Flora di wilayah Indonesia timur mempunyai kemiripan dengan flora yang ada di benua Australia. Memiliki ketinggian pohonnya yang lebih rendah dibandingkan di flora Indonesia bagian barat. Terdapat Banyak tumbuhan semak belukar, dan pepohonan yang masih jarang. Di daerah dataran rendah Papua terdapat pohon sagu, bakau, dan nipah.
Ciri-Ciri Flora Indonesia Bagian Timur :
Mempunyai jenis tumbuhan meranti-merantian yang sedikit
Terdapat hutan kayu putih
Tidak mempunyai tumbuhan rotan
Mempunyai banyak tumbuhan sagu
   


Rangkuman Materi : Akulturasi Budaya Islam dengan Jawa/Hindu-Budha dan Animisme Dinamisme



Akulturasi Budaya Islam

     A.    Akulturasi Budaya Islam dengan Jawa atau Hindu-Buddha

      1.Masjid Menara Kudus
Masjid Kudus merupakan perwujudan bangunan hasil akulturasi antara dua kebudayaan Hindu-Jawa dengan Islam. Budaya Hindu-Jawa sendiri tercermin dari bangunan yang mirip candi. Sedangkan budaya Islam tercermin dari penggunaannya untuk adzan dan beribadah bagi umat muslim. Cerminan akulturasi dari masjid ini juga tercermin dari corak bagian gapura dan juga pada bagian dalam masjid yang memiliki sepasang gapura kuno yang disebut dengan "Lawang Kembar".

2. Masjid Agung Demak
Masjid yang berada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah ini memiliki keunikan pada atapnya. Alih-alih menggunakan kubah melengkung pada bagian atap, masjid kebanggaan Kota Wali ini berupa tajug tumpang tiga yang berbentuk segi empat, mirip bangunan suci umat Hindu. Walaupun sebenarnya tajug tumpang tiga juga memiliki makna Islam,Iman, dan Ikhsan.

3. Makam
Pada makam Islam sering kita jumpai bangunan kijing atau jirat (bangunan makam yang terbuat dari tembok batu bata) yang kadang-kadang disertai bangunan rumah (cungkup) di atasnya. Dalam ajaran Islam tidak ada aturan tentang adanya kijing atau cungkup. Adanya bangunan tersebut merupakan ciri bangunan candi dalam ajaran Hindu-Budha. Tidak berbeda dengan candi, makam Islam, terutama makam para raja, biasanya dibuat dengan megah dan lengkap dengan keluarga dan para pengiringnya. Setiap keluarga dipisahkan oleh tembok dengan gapura (pintu gerbang) sebagai penghubungnya. Gapura itu belanggam seni zaman pra-Islam, misalnya ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi.

4. Pewayangan
Wayang merupakan salah satu contoh budaya pra-Islam. Namun, saat Islam dating, wayang ini tidak dihilangkan dengan begitu saja. Wayang digunakan sebagai sarana dakwah bagi para wali agar masyarakat Jawa tertarik untuk masuk agama Islam, misalnya yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Dengan begitu muncullah tokoh tokoh pewayangan baru dan cerita cerita baru yang berkaitan dengan Islam.

5. Seni Ukir Kaligrafi
Pada masa perkembangan Islam, seni ukir yang berupa patung adalah sesuatu yang tidak diperbolehkan. Apalagi jika berupa makhluk hidup maupun manusia secara nyata, oleh karena itu munculah perpaduan diantaranya. Yakni seni ukir berupa rangkaian huruf arab (Kaligrafi)

6. Kalender Jawa
Sultan Agung dari Kerajaan Mataram yang saat itu menjabat, membuat sebuah terobosan di mana beliau membuat sistem penanggalan yang merupakan bagian dari kalender Saka (Hindu) dan kalender Hijriah dan diberi nama Kalender Jawa. Beliau mengubah nama bulan dari kata misalnya dari Muharam menjadi Syura, Ramadhan menjadi Pasa, dll. Sampai sekarang, penanggalan tersebut masih digunakan dan mendarah daging di Jawa.

7. Tahlilan
Tahlilan adalah upacara selamatan yang dilakukan sebagian umat Islam, untuk memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya dilakukan pada hari ke-40, ke-100, kesatu tahun pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Sebenarnya, peringatan 7, 40, dan 100 hari merupakan tradisi Indonesia pra-Islam, yakni budaya lokal yang telah bersatu dengan tradisi Hindu-Buddha dan sudah ada sejak dahulu, tetapi saat ini tetap dilakukan dengan penyesuaian, seperti dengan membaca ayat ayat sesuai syariat Islam.

8. Sekatenan
Acara ini diciptakan oleh Sunan Bonang guna memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. Akulturasi Hindu-Buddha sangat kental dalam acara ini. Mengingat hal-hal seperti tumpeng dan pertunjukan gamelan serta wayang yang ditampilkan dalam Sekaten merupakan tradisi nenek moyang kita, sedangkan acara memperingati kelahiran Rasulullah SAW sendiri merupakan acara keagamaan Islam.

9. Tingkeban (Mitoni)
Merupakan upacara adat saat bayi berusia 7 bulan dalam kandungan. Upacara tingkeban ini biasanya dilakukan dengan pembacaan nyanyian perjanjen dengan alat tamburin kecil (Bagelen,Purworejo). Nyanyian perjanjen ini sesungguhnya merupakan riwayat Nabi Muhammad Saw. Yang kitab Barzanji.

10. Nyadran (Ruwahan)
Ruwahan adalah salah satu tradisi jawa yang terakulturasi oleh budaya Islam. Tradisi ini dilakukan untuk mendoakan seseorang yang telah meninggal. Biasanya dilakukan mulai pertengahan bulan Ruwah (Sya’ban) dengan membagikan sedekah biasanya berupa kue apem, pisang, kolak maupun ketan. Dimana makanan dan minuman tersebut memiliki makna tersendiri dibaliknya.



     B.     Akulturasi Budaya Islam dengan Animisme dan Dinamisme

      1.      Makam
Hingga saat ini masih banyak orang di Indonesia yang mengunjungi makam tokoh tokoh ulama yang ada di tempat tempat ketinggian / bukit. Hal ini dilakukan karena, mereka menganggap seseorang itu merupakan orang yang dihormati. Walaupun dimakamkan dengan bentuk makam dan cara memakamkan secara Islam, tetapi pemakaman di atas bukit ini masih menunjukkan kesinambungan tradisi yang mengandung unsur kepercayaan pada ruh nenek moyang yang sebenarnya telah dikenal dalam pengejawantahan pendirian punden berundak zaman Megalithikum.

2. Sedekah Laut
Pesta Sedekah Laut biasa diadakan pada bulan Syawal yaitu digelar pada seminggu setelah Lebaran (Hari Raya Idul Fitri). Tradisi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt. dan diungkapkan juga melalui doa doa. Sebenarnya tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang . Jadi, tradisi ini adalah tradisi nenek moyang yang berakulturasi dengan budaya Islam. Sehingga dalam pelaksaannya pun menggunakan doa doa Islam.

3. Nyekar
Tradisi Nyekar (tabur bunga) ini dilakukan masyarakat dengan cara menaburkan berbagai macam jenis bunga di permukaan makam sang ahli kubur. Jika dilihat dari sudut pandang sejarah masuknya Islam, tradisi ini sudah muncul ketika masa pra Islam dimana pada saat itu masyarakat Indonesia yang lebih tepatnya di daerah Jawa menganut kepercayaan animisme yang artinya percaya terhadap adanya roh-roh halus pada benda, binatang, tumbuhan maupun manusia. Yang dilakukan para wali adalah tidak menghilangkan kebudayaan asli masyarakat dan lebih memilih memasukkan ajaran Islam ke dalam ritual tersebut, contohnya adalah nyekar dengan doa doa Islam dan tanpa niat untuk memuja roh halus.

4. Sedekah Gunung
5. Sedekah Laut

Rangkuman Materi : Sejarah Bulutangkis dan Teknik Dasar Bulutangkis


Bulutangkis
A.    Sejarah Bulutangkis
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket ini, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Tiongkok. Di Tiongkok, terdapat permainan yang disebut Jianzi, yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, koknya dimanipulasi dengan kaki. Objektif permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakantangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke JepangRepublik Rakyat Tiongkok, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di PuneIndia pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.Rancangan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.Bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

B.     Induk Organisasi Bulutangkis
1. Organisasi Bulu Tangkis Dunia
Sejarah bulu tangkis modern memang tidak bisa lepas dari organisasi bulu tangkis, seperti IBF. International Badminton Federataion (IBF) berdiri pada tahun 1934. Saat itu terdapat 9 negara yang menjadi pelopor dari organisasi ini. Negara-negara tersebut adalah Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis. Organisasi ini semakin berkembang dengan mengadakan kejuaraan bergengsi . Tak hanya itu saja, anggota organisasi ini terus bertambah sehingga kini telah mempunyai 186 negara sebagai anggotanya. IBF mempunyai 5 tingkat kepengurusan yang dimulai dari Executive Board, BWF Council, BWF Commissions, BWF Committees,  dan Management Team.


2. Organisasi Bulu Tangkis Indonesia
Organisasi bulu tangkis yang pertama kali berdiri di Indonesia adalah PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia) pada tanggal 20 januari 194. Namun di tahun 1951, organisasi ini berubah nama menjadi PBSI (Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia). PBSI sendiri adalah kepengurusan organisasi bulu tangkis di tingkat pusat. Kemudian di bawahnya terdapat dua kepengurusan lainnya, yakni Pengda (Pengurus Daerah) yang merupakan kepengurusan di tingkat provinsi dan pengcab (Pengurus Cabang) yang ada di kabupaten atau kota. PBSI sendiri sudah menjadi anggota IBF yang merupakan organisasi tingkat dunia.


C.    Lapangan dan Jaring
Lapangan bulutangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran panjang 13,40 m dengan lebar 6,10 m. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yang lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

D.    Partai yang dipertandingkan
Ada lima partai yang biasa dipertandingkan, yaitu :
     1.Tunggal Putra
     2.Tunggal Putri
     3.Ganda Putra
     4.Ganda Putri
     5.Ganda Campuran


E.     Teknik Dasar

Cara memegang raket
Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:

·         Pegangan forehand (pegangan dasar)
Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai. Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
·         Pegangan backhand
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehand. Pada pegangan ini, punggung tangan mengarah ke depan.
·         Pegangan pukul kasur/Amerika
Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
Teknik Pukulan
Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulu tangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapangan lawan.Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulu tangkis, yaitu:
·         Pukulan servis
Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
1.     Pukulan servis pendek
2.     Pukulan servis panjang
3.     Pukulan servis mendatar
4.     Pukulan servis cambuk
·         Pukulan lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulu tangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1.     Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
2.     Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.

F.     Pemain Pemain Bulutangkis Indonesia

A.    Taufik Hidayat
Taufik Hidayat adalah pemain bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung. Pada tanggal 16 Juni 2013 Taufik Hidayat menyatakan mengundurkan diri sebagai pemain bulu tangkis Profesional. Taufik Hidayat memiliki pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat Arena yang berlokasi di ciracas, Jakarta Timur. Taufik berhasil menjuarai event bulutangkis Indonesia Terbuka sebanyak enam kali (1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006). Kemudian, menjuarai Piala Thomas (2000, 2002, 2004 dan 2006), serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003 dan 2005). Taufik juga menyandang gelar juara tunggal putra Asian Games (2002, 2006). Torehan karier terbaik Taufik yang membuat namanya dikenal dunia adalah ketika ia berhasil menjuarai  dan mendapat medali emas di Olimpiade Athena 2004 setelah menang melawan Seung Mo Shon dari Korea Selatan di babak final. Pada 21 Agustus 2005, ia berhasil menjadi juara dunia dengan mengalahkan pemain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final sehingga menjadi pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade secara berturut-turut. Selain itu, ia juga memegang gelar juara tunggal putra Asian Games 2002 di Busan dan 2006 yang berlangsung di Doha.
B.     Alan Budikusuma
Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang, adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang meraih medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari dunia bulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta 1996. Wikipedia
Lahir: 29 Maret 1968 (usia 51 tahun), Surabaya
Tinggi: 1,78 m
Pasangan: Susi Susanti (m. 1997)
Peringkat tertinggi: 1
Anak: Albertus Edward Wiratama, Laurencia Averina Wiratama, Sebastianus Frederick Wiratama
Saudara kandung: Yohan Hadikusuma

C.     Greysia Polli
Greysia Polii, lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987, berusia 32 tahun, sering dipanggil dengan nama Greys adalah salah satu pemain bulu tangkis ganda Indonesia pada ganda putri. Pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi ini biasa berpasangan dengan Jo Novita di berbagai ajang. Ia mulai ikut di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004 dan juga tahun 2008. Pada Januari 2013, Greys dipasangkan dengan Anggia Shitta Awanda, Runner Up WJC 2011 di sektor Ganda Putri, Greys/Anggia berhasil menembus Babak Kedua All England. Pada Mei 2013, Greys kembali dipasangkan dengan mantan pasangannya, Nitya Krishinda Maheswari, Pasangan ini tampil menggebrak dengan langsung juara di turnamen pertamanya, SGC Thailand Open GP Gold, menembus Perempatfinal Djarum Indonesia Open Superseries Premier dan Semifinal Singapore Open Superseries
D.    Kevin Sanjaya
Kevin Sanjaya Sukamuljo atau biasa disapa Kevin lahir di Banyuwangi pada 2 Agustus 1995. Kevin Sanjaya Sukamuljo merupakan putra pasangan Sugiarto Sukamuljo dan Winartin Niawati. Selama enam tahun bergabung di PB Djarum, Kevin sempat mencoba nomor tunggal. Ia pernah mengalami kekalahan di pertandingan, tapi orang tuanya selalu menyemangati dan mengingatkan Kevin agar tetap semangat dan tidak lupa berdoa. Selama empat tahun di pelatnas, Kevin yang baru naik ke tingkat senior pada Desember 2015 sudah menorehkan berbagai prestasi, diantaranya seperti gelar pada Malaysia Masters, India Terbuka, Australia Terbuka, China Terbuka hingga All England bersama Marcus Gideon. Pasangan Kevin Sanjaya-Marcus Gideon menempati peringkat satu dunia versi BWF. Sebelum berpasangan dengan Marcus Gideon, Kevin Sanjaya pernah dipasangkan dengan Masita Mahmudin dan pernah juga berpasangan Greysia Polli di sektor ganda campuran. Kevin merupakan salah satu pemain yang suka menipu lawan lewat gerakannya, salah satunya dengan melakukan servis flick yang kerap kali membuat lawan emosi.

E.     Jonathan Christie
Jonatan Christie  atau sering disapa Jojo lahir di Jakarta, 15 September 1997 dari pasangan Andreas Adi dan Marianti Djaja. Ayahnya berperan besar dalam perjalanan kariernya di dunia bulutangkis. Pada 2008 menjadi tahun milik Jonatan. Dalam usia 11 tahun, ia mendapatkan 7 trofy kemenangan pada kejuaaran tingkat DKI, nasional, dan internasional. Bahkan ia merai medali emas pada ajang Olimpiade Pelajar Sekolah Dasar se-Asia Tenggara, Jakarta, 2008. Jonatan Christie juga pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009. Sementara untuk gelar seniornya, pertama kali ia raih pada ajang International Challenge 2013 di Indonesia. Saat itu usianya masih tergolong muda, 15 tahun. Meskipun demikian, ia beberapa kali memperkuat Tim Nasional di Piala Sudirman, SEA Games, dan Thomas Uber Cup. Seiring bertambah jam terbangnya, permainan Jonatan makin berkembang dan matang. Ia menjadi pemain andalan Indonesia pada SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Ia pun menyumbangkan satu medali emas dari tunggal putra. Sebuah hasil yang membanggakan.

F.      Mohammad Ahsan
Mohammad Ahsan (lahir di Palembang, 9 Juli 1987; umur 32 tahun) adalah salah satu pemain bulu tangkis Ganda Putra Indonesia yang saat ini berpasangan dengan Hendra Setiawan. Pasangan ini terlihat berhasil di berbagai kejuaraan. Puncaknya pasangan Ahsan dan Hendra meraih gelar juara dunia 2013.  Pada ajang BWF World Badminton Championships 2013 yang diadakan di Tianhe Indoor Stadium, Guangzhou, China, Minggu, 11 Agustus 2013 itu, Ahsan dan Hendra berhasil menaklukkan pasangan asal Denmark Mathias Boe dan Carsten Mogensen.
Setahun kemudian, ia meraih juara All England 2014 dan pada 2015, ia kembali meraih juara dunia 2015. Setelah menyabet beberapa kejuaraan, pada tahun 2016, Ahsan dipasangkan dengan Agung Saputro. Namun, pasangan ini tak bertahan lama.
Selanjutnya, Ahsan kembali dipasangkan dengan Hendra Setiawan. Pasangan ini terbilang senior. Masa keemasan mereka berdua mulai muncul saat mengikuti All England 2019. 

Pasangan ini berhasil menaiki podium sebagai juara All England 2019. Ini merupkan tropi keduanya setelah mengalahkan pasangan asal Malaysia Aaron Chia, Soh Wooi Yik, di Arena Birmingham, Inggris.(DN)


G.    Daftar Pustaka