Jumat, 16 Februari 2018

Rangkuman Materi : Kebangkitan Nasional 1908

Kebangkitan Nasional

1.     Sejarah Singkat Kebangkitan Nasional
Pada awal berdirinya, organisasi Boedi Oetomo yang digagaskan pertama kali oleh Dr Wahidin Sudiro Husodo ini hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial budaya. Organisasi ini mendirikan sejumlah sekolah yang bernama Boedi Oetomo dengan tujuan berusaha memelihara serta memajukan kebudayaan Jawa. Anggota Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura. Namun sejak tahun 1915 organisasi Boedi Oetomo mulai bergerak di bidang politik. Gerakan nasionalisme Boedi Oetomo yang berciri politik disebabkan oleh berlangsungnya Perang Dunia I. Peristiwa Perang Dunia I mendorong pemerintah kolonial Hindia-Belanda memberlakukan milisi bumiputera, yaitu wajib militer bagi warga pribumi.
Dalam perjuangannya di bidang politik, Boedi Oetomo memberi syarat untuk pemberlakuan wajib militer tersebut. Syarat tersebut adalah harus dibentuk terlebih dulu sebuah lembaga perwakilan rakyat (Volksraad). Usul Boedi Oetomo disetujui oleh Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum sehingga terbentuk Volksraad pada tanggal 18 Mei 1918. Di dalam lembaga Volksraad terdapat perwakilan organisasi Boedi Oetomo, yaitu Suratmo Suryokusomo. Menyadari arti penting organisasi bagi rakyat, maka pada tahun 1920 Boedi Oetomo mulai menerima anggota dari masyarakat biasa. Dengan bergabungnya rakyat biasa ini, menjadikan Boedi Oetomo menjadi sebuah organisasi pergerakan rakyat dengan ditandai oleh pemogokan kaum buruh untuk menuntut kehidupan yang lebih baik.
Sejak tahun 1930, Boedi Oetomo membuka keanggotaannya untuk seluruh rakyat Indonesia. Dengan seiringnya waktu, dalam bidang politik Boedi Oetomo mempunyai cita-cita untuk membuat Indonesia merdeka. Dengan hal ini Boedi Oetomo berubah menjadi sebuah organisasi dengan tujuan nasionalisme.

2.     Pengertian Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional adalah masa di mana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan Negaranya.  Di Indonesia masa ini terjadi pada tanggal 20 Mei 1908 ketika terbentuknya organisasi Boedi Utomo,yang kemudian ditetapkan menjadi hari kebangkitan nasional hingga saat ini.


3.     Ciri Ciri Pergerakan Nasional sebelum Tahun 1908 dan sesudah 1908.

a. Sebelum 1908 :

- Kurang adanya persatuan/masih bersifat kedaerahan
- Faktor persenjataan masih sangat sederhana, masih menggunakan senjata tradisional
- Pemimpin perjuangan adalah pemimpin daerah atau golongan bangsawan
- Mudah dipecah belah oleh bangsa lain

b. Sesudah 1908 :

-         Sudah muncul rasa persatuan dan kesatuan
-         Perjuangan bersifat nasional bukan kedaerahan
-         Pimpinan perjuangan ditentukan berdasarkan kemauan, kemampuan, kecerdasan dan keterampilan (rasional), tidak lagi berdasarkan kharisma.
-         Perjuangan diatur dan dikendalikan oleh organisasi modern sebagai wadah dan alat perjuangan.
-         Cita-cita perjuangan sangat jelas, yaitu terwujudnya bangsa dan negara Indonesia merdeka dan berdaulat.


4.     Tokoh tokoh Kebangkitan Nasional

A. Dr.Soetomo
          Beliau lahir di Nganjuk, 30 Juli 1888. Lalu beliau masuk STOVIA pada tahun 1903. Pada tahun 1908, beliau bersama beberapa mahasiswa STOVIA mendirikan Budi Utomo. Tahun 1930, beliau mendirikan Partai Bangsa Indonesia dan pada tahun 1935, beliau mendirikan Partai Indonesia Raya yang menjadi wadah perjuangannya merintis kemerdekaan


B.  KH.Samanhudi
          Pada tahun 1905, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI), organisasi yang menentang Belanda dan memperjuangkan martabat pedagang pribumi. SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 


C.  H.O.S Cokroaminoto
          Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia.Ia juga pernah menjadi pemimpin organisai Sarekat Islam.

D. KH. Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar pengetahuan Agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan Agama Islam dengan Al-Qur’an dan Hadist.



E. Ki Hajar Dewantara
          Ki Hajar Dewantara bersama dengan Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker), dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij. Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Beliau juga mendirikan Perguruan Taman Siswa. Perguruan ini mengajarkan kepada siswanya sifat kebangsaan. Karena peranannya sangat besar dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara diberi julukan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

F. Wahid Hasyim
          Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat Islam baik dalam hal Agama maupun kehidupan di masyarakat.  Ia juga pernah menjadi ketua NU

G. Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker
  Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) sendiri yang tidak sepenuhnya berdarah Indonesia, namun ia dengan segenap jiwa dan raga berjuang untuk pergerakan nasional Indonesia. Ia,Ki Hajar Dewantara,dan Cipto Mangunkusumo merupakan pendiri Indische Partij (IP).

H. Dr. Cipto Mangunkusumo
 Beliau merupakan dokter profesional yang cenderung lebih dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional. Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker, beliau mendirikan partai politik Nationale Indische Partij. 

I. Soekarno
Perjuangannya menjelang detik-detik proklamasi tidak dapat dilupakan. Ia juga aktif dalam organisasi PUTRA yang berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

J. Mohammad Hatta
 Beliau turut aktif dalam beberapa organisasi pergerakan. Beberapa kali ditangkap oleh Belanda tidak memupuskan semangat perjuangannya. Beberapa organisasi seperti Indische Vereeniging dan Club Pendidikan Nasional Indonesia pernah ia ikuti.

5.     Organisasi Organisasi Modern

§  Budi Utomo
Budi Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr.Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Mereka memiliki pandangan bahwa pendidikan adalah kunci untuk kemajuan. Kelompok inilah yang merupakan kelompok pertama pembentuk suatu organisasi yang benar-benar modern.

§  Sarekat Islam (SI)
Sarekat Islam (SI) pada awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI), yaitu perkumpulan bagi pedagang Islam yang didirikan tahun 1911 di Solo, oleh H. Samanhudi. Organisasi ini mempunyai tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji Islam, serta agar para pedagang Islam dapat bersaing dengan pedagang Barat maupun Timur Asing. Sarekat Dagang Islam mengalami perkembangan cukup pesat.
§  Indische Partij
Indische Partij adalah partai politik pertama di Indonesia. Para pendiri Indische Partij yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai yaitu, E.F.E. Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr. Cipto Mangunkusumo. Indische Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912. Tujuan Indische Partij sangat jelas, yakni mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku, agama, dan ras.

§  Perhimpunan Indonesia
Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische Vereeniging. Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan Soripada dan RM Noto Suroto. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging adalah  Indonesia merdeka, memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab kepada seluruh rakyat.

§  Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia didirikan oleh kaum terpelajar, yang dipelopori oleh Soekarno. Berdiranya PNI, tidak terlepas dari pengaruh dilarangnya PKI oleh pemerintah kolonial. Kaum terpelajar dan intelektual serta tokoh-tokoh perjuangan lainnya berusaha memikirkan strategi yang harus dijalankan untuk mencegah agar organisasi-organisasi baru tidak terperangkap pada kendala yang sama. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa kekerasan dan radikalisme bukan jalan perjuangan yang baik dalam menghadapi pemerintah kolonial.


§  Partai Indonesia Raya (Parindra)
Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya. Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi.

§  Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 oleh orang-orang bekas Partindo. Tokoh-tokohnya antara lain Sartono, Sanusi Pane, dan Moh. Yamin. Dasar dan tujuannya adalah nasional dan mencapai Indonesia Merdeka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar