Kebangkitan Nasional
1.
Sejarah
Singkat Kebangkitan Nasional
Pada awal berdirinya, organisasi Boedi Oetomo yang
digagaskan pertama kali oleh Dr Wahidin Sudiro Husodo ini hanya bergerak dalam
bidang pendidikan dan sosial budaya. Organisasi ini mendirikan sejumlah sekolah
yang bernama Boedi Oetomo dengan tujuan berusaha memelihara serta memajukan
kebudayaan Jawa. Anggota Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan
Madura. Namun sejak tahun 1915 organisasi Boedi Oetomo mulai bergerak di bidang
politik. Gerakan nasionalisme Boedi Oetomo yang berciri politik disebabkan oleh
berlangsungnya Perang Dunia I. Peristiwa Perang Dunia I mendorong pemerintah
kolonial Hindia-Belanda memberlakukan milisi bumiputera, yaitu wajib militer
bagi warga pribumi.
Dalam perjuangannya di bidang politik, Boedi Oetomo
memberi syarat untuk pemberlakuan wajib militer tersebut. Syarat tersebut
adalah harus dibentuk terlebih dulu sebuah lembaga perwakilan rakyat
(Volksraad). Usul Boedi Oetomo disetujui oleh Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum
sehingga terbentuk Volksraad pada tanggal 18 Mei 1918. Di dalam lembaga
Volksraad terdapat perwakilan organisasi Boedi Oetomo, yaitu Suratmo
Suryokusomo. Menyadari arti penting organisasi bagi rakyat, maka pada tahun
1920 Boedi Oetomo mulai menerima anggota dari masyarakat biasa. Dengan
bergabungnya rakyat biasa ini, menjadikan Boedi Oetomo menjadi sebuah
organisasi pergerakan rakyat dengan ditandai oleh pemogokan kaum buruh untuk
menuntut kehidupan yang lebih baik.
Sejak
tahun 1930, Boedi Oetomo membuka keanggotaannya untuk seluruh rakyat Indonesia.
Dengan seiringnya waktu, dalam bidang politik Boedi Oetomo mempunyai cita-cita
untuk membuat Indonesia merdeka. Dengan hal ini Boedi Oetomo berubah menjadi
sebuah organisasi dengan tujuan nasionalisme.
2.
Pengertian
Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional adalah masa di mana Bangkitnya Rasa dan Semangat
Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan
Negaranya. Di Indonesia masa ini terjadi pada tanggal 20 Mei 1908 ketika
terbentuknya organisasi Boedi Utomo,yang kemudian ditetapkan menjadi hari
kebangkitan nasional hingga saat ini.
3. Ciri
Ciri Pergerakan Nasional sebelum Tahun 1908 dan sesudah 1908.
a.
Sebelum 1908 :
- Kurang adanya persatuan/masih bersifat kedaerahan
- Faktor persenjataan masih sangat sederhana, masih menggunakan senjata tradisional
- Pemimpin perjuangan adalah pemimpin daerah atau golongan bangsawan
- Faktor persenjataan masih sangat sederhana, masih menggunakan senjata tradisional
- Pemimpin perjuangan adalah pemimpin daerah atau golongan bangsawan
- Mudah dipecah belah oleh bangsa lain
b. Sesudah 1908 :
-
Sudah muncul rasa persatuan dan kesatuan
-
Perjuangan bersifat nasional bukan
kedaerahan
-
Pimpinan perjuangan ditentukan
berdasarkan kemauan, kemampuan, kecerdasan dan keterampilan (rasional), tidak
lagi berdasarkan kharisma.
-
Perjuangan diatur dan dikendalikan oleh
organisasi modern sebagai wadah dan alat perjuangan.
-
Cita-cita perjuangan sangat jelas, yaitu
terwujudnya bangsa dan negara Indonesia merdeka dan berdaulat.
4. Tokoh
tokoh Kebangkitan Nasional
A.
Dr.Soetomo
Beliau lahir di Nganjuk, 30 Juli 1888.
Lalu beliau masuk STOVIA pada tahun 1903. Pada tahun 1908, beliau bersama
beberapa mahasiswa STOVIA mendirikan Budi Utomo. Tahun 1930, beliau mendirikan
Partai Bangsa Indonesia dan pada tahun 1935, beliau mendirikan Partai Indonesia
Raya yang menjadi wadah perjuangannya merintis kemerdekaan
B.
KH.Samanhudi
Pada tahun 1905, beliau mendirikan
Serikat Dagang Islam (SDI), organisasi yang menentang Belanda dan
memperjuangkan martabat pedagang pribumi. SDI berubah menjadi Sarekat Islam
(SI) pada tahun 1912
C.
H.O.S Cokroaminoto
Tjokroaminoto
adalah salah satu pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru
para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia.Ia
juga pernah menjadi pemimpin organisai Sarekat Islam.
D.
KH. Ahmad Dahlan
Ahmad
Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama
belajar pengetahuan Agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada
tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan
Agama Islam dengan Al-Qur’an dan Hadist.
E.
Ki
Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara bersama dengan
Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker), dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan
Indische Partij. Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Beliau
juga mendirikan Perguruan Taman Siswa. Perguruan ini mengajarkan kepada
siswanya sifat kebangsaan. Karena peranannya sangat besar dalam dunia
pendidikan, Ki Hajar Dewantara diberi julukan sebagai Bapak Pendidikan
Nasional.
F.
Wahid Hasyim
Wahid Hasyim adalah putra Hasyim
Ashari, pelopor dan pendiri NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU adalah memecahkan
berbagai persoalan umat Islam baik dalam hal Agama maupun kehidupan di
masyarakat. Ia juga pernah menjadi ketua
NU
G.
Dr. Ernest François
Eugène Douwes Dekker
Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi) sendiri
yang tidak sepenuhnya berdarah Indonesia, namun ia dengan segenap jiwa dan raga
berjuang untuk pergerakan nasional Indonesia. Ia,Ki Hajar Dewantara,dan Cipto
Mangunkusumo merupakan pendiri Indische Partij (IP).
H.
Dr. Cipto Mangunkusumo
Beliau merupakan dokter profesional yang
cenderung lebih dikenal sebagai tokoh
pergerakan nasional. Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Douwes
Dekker, beliau mendirikan partai politik Nationale Indische Partij.
I.
Soekarno
Perjuangannya
menjelang detik-detik proklamasi tidak dapat dilupakan. Ia juga aktif dalam
organisasi PUTRA yang berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
J. Mohammad Hatta
Beliau turut
aktif dalam beberapa organisasi pergerakan. Beberapa kali ditangkap oleh
Belanda tidak memupuskan semangat perjuangannya. Beberapa organisasi seperti
Indische Vereeniging dan Club Pendidikan Nasional Indonesia pernah ia ikuti.
5. Organisasi
Organisasi Modern
§ Budi
Utomo
Budi
Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr.Soetomo dan para
mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei
1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Mereka memiliki pandangan bahwa
pendidikan adalah kunci untuk kemajuan. Kelompok inilah yang merupakan kelompok
pertama pembentuk suatu organisasi yang benar-benar modern.
§ Sarekat Islam (SI)
Sarekat
Islam (SI) pada awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI), yaitu perkumpulan
bagi pedagang Islam yang didirikan tahun 1911 di Solo, oleh H. Samanhudi.
Organisasi ini mempunyai tujuan memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji
Islam, serta agar para pedagang Islam dapat bersaing dengan pedagang Barat
maupun Timur Asing. Sarekat Dagang Islam mengalami perkembangan cukup pesat.
§ Indische Partij
Indische Partij adalah partai
politik pertama di Indonesia. Para pendiri Indische Partij yang terkenal dengan
sebutan tiga serangkai yaitu, E.F.E. Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M.
Suwardi Suryaningrat, dan dr. Cipto Mangunkusumo. Indische Partij
dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912.
Tujuan Indische Partij sangat jelas, yakni mengembangkan semangat
nasionalisme bangsa Indonesia. Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan
tanpa memandang suku, agama, dan ras.
§ Perhimpunan Indonesia
Pada
tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah organisasi yang bernama Indische
Vereeniging. Pelopor pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan
Soripada dan RM Noto Suroto. Tujuan dibentuknya Indische Vereeniging adalah
Indonesia merdeka, memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang
bertanggung jawab kepada seluruh rakyat.
§ Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional
Indonesia didirikan oleh kaum terpelajar, yang dipelopori oleh Soekarno.
Berdiranya PNI, tidak terlepas dari pengaruh dilarangnya PKI oleh pemerintah
kolonial. Kaum terpelajar dan intelektual serta tokoh-tokoh perjuangan lainnya
berusaha memikirkan strategi yang harus dijalankan untuk mencegah agar
organisasi-organisasi baru tidak terperangkap pada kendala yang sama. Untuk itu
mereka berkesimpulan bahwa kekerasan dan radikalisme bukan jalan perjuangan
yang baik dalam menghadapi pemerintah kolonial.
§ Partai Indonesia Raya (Parindra)
Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota
Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan
Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah
mencapai Indonesia Raya. Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak
berpegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi.
§ Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta pada
tanggal 24 Mei 1937 oleh orang-orang bekas Partindo. Tokoh-tokohnya antara lain
Sartono, Sanusi Pane, dan Moh. Yamin. Dasar dan tujuannya adalah nasional dan
mencapai Indonesia Merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar