Jumat, 09 Desember 2016

Rangkuman Materi : Fungsi Perintah pada Windows Explorer

NO
NAMA

FUNGSI
1
View
Pilihan ini digunakan untuk mengkostumisasikan jendela. Jika Anda belum menambah fasilitas lain
2
Sort by
Berfungsi untuk menyorting data yang ada
3
Group by
Digunakan  untuk menanpilkan atau memilih sekumpulan data berdasarkan kelompok data tertentu
4
Refresh
Pilihan ini digunakan untuk merevisi isi jendela dengan tampilan terakhir yang ditayangkan.
5
Cut
Untuk memindahkan file atau folder ke tempat lain (folder lain )
6
Copy
Digunakan untuk menyalin item yang dipilih dan memindahkannya ke clipboard
7
Paste
Digunakan untuk menampilkan item yang telah disalin dan meletakannya pada daerah kerja yang dipilih.
8
Delete
Digunakan untuk menghapus item sesuai dengan pilihan Anda. Atau dengan kata lain pilihan ini digunakan untuk menghapus folder atau item sesuai dengan penempatan pointer  mouse.
9
Undo
Undo adalah perintah untuk membatalkan suatu perintah yang sudah dilakukan sebelumnya.
10
Redo
Redo adalah cara untuk mengulang sesuatu yang telah dibatalan sebelumnya.
11
New
Dalam pilihan ini terdapat perintah-perintah yang berhubungan dengan perintah pembuatan item baru. Jika Anda memilih New, maka Windows akan menampilkan sub menu lain di bawah pilihan tersebut
12
Propertis
Digunakan untuk menampilkan properties dan item yang Anda pilih
13
Rename
Digunakan untuk mengganti nama item sesuai dengan pilihan Anda
14
Open
Digunakan untuk membuka atau memulai item yang dipilih
15
Open with
Diperlukan untuk memilih program untuk menjalankan suatu  file
16
Sent to
Untuk memindahkan suatu  file
17
Create shortcut
Digunakan membuat shorcut baru pada item yang telah dipilih.
18
Format
Untuk menghapus semua file
19
Eject
Digunakan setelah menggunakan flashdisk(pada saat ingin mencabut flashdisk)
20
Customize this folder
Digunakan untuk membuka kotak dialog Customize Wizard. Pada kotak dialog ini Anda bisa mengatur folder dan type atau jenis folder dan file sesuai dengan data yang ada di komputer Anda. Setelah jendela Customize this folder tampil untuk selanjutnya Anda tinggal menekan tombol Next untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.

Jumat, 25 November 2016

Rangkuman Materi : Bahan Serat dan Tekstil

A. SERAT
1.Pengertian Serat
            Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan  komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang.
2.Jenis dan karakteristik serat tumbuhan dan hewan
Bahan serat alam  berasal dari alam.  Limbah  serat alam  mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.
A.Serat Dari Tumbuhan
            Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut  adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.
            Adapun serat  yang   berasal  dari  tumbuhan dapat  diklasifikasi
menjadi empat sebagai berikut.
a. Serat dari Biji
Tumbuhan memiliki  biji  yang beraneka ragam.  Beberapa  biji telah memenuhi persyaratan untuk  diolah  sebagai bahan serat. Contohnya  biji  dari  pohon  kapas dan  kapuk.
b. Serat dari Batang
Setiap tumbuhan memiliki batang. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat  berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin
 c. Serat dari Daun
Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk  tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok                         
d. Serat Berasal dari Buah
Tumbuhan yang memiliki  buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat  adalah kelapa. Buah  kelapa memiliki  sabut  yang melapisi buah. Sabut  tersebut  telah banyak digunakan sebagai bahan serat.
B.Serat dari Hewan
Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan  filamen.
a. Serat dari Stapel
Stapel merupakan serat yang berbentuk  rambut  hewan yang disebut  dengan wol.  Contohnya  domba,  alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.
b. Serat dari Filamen
Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.
3.Pengolahan bahan serat
Sebelum membuat produk kerajinan, tentunya pengrajin harus melakukan proses pengolahan terhadap bahan tekstil. Proses pengolahan masing- masing bahan tekstil secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual  maupun menggunakan mesin.  Langkah-langkahnya sebagai berikut.
1.     Pemintalan benang : Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan.
2.     Penggulungan benang : Benang  yang  sudah  dipintal  akan  digulung  menggunakan  alat penggulung benang.
3.     Pencelupan Warna : Benang diproses  dengan pencelupan  untuk memperoleh  warna yang kuat.  Selanjutnya  benang  dikeringkan.
4.     Penenunan Benang  Menjadi Kain : Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi  kain.

Benang yang telah jadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat makrame  dan tapestri,  sedangkan  kain dapat  digunakan  untuk  membuat kain ikat celup.

4. Proses Produksi  Kerajinan Bahan Serat
a. Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri.  Menenun  menggunakan  alat spanram  atau  bingkai  yang direntangkan  benang-benang  lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.
b. Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.
c. Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan.  Mengikat dapat  pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna.
5.Produk dan proses kerajinan Bahan serat
(1). Produk  Kerajinan  Serat  Tumbuhan
Daun yang digunakan sebagai produk kerajinan disebut dengan serat alam. Serat alam yang biasa digunakan di antaranya daun eceng gondok, daun pandan, daun jagung, daun pisang atau pelepah pisang, daun kelapa/janur, daun lontar, daun pandan, dan daun pohon  gebang.
a.Bahan Serat Tumbuhan
Serat pelepah pisang , Serat daun pandan, Serat eceng gondok merupakan bahan serat alam dari tumbuhan yang dapat diolah menjadi produk kerajinan. Pengolahan yang dilakukan cukup  sederhana yaitu  dikeringkan  secara alami dengan  sinar matahari langsung.
b.Alat Produksi kerajinan serat Tumbuhan
Alat yang digunakan untuk membuat produk kerajinan dari bahan serat alam cukup  banyak. Peralatan digunakan sesuai kebutuhan. Peralatan yang dapat digunakan untuk mengolah daun atau serat alam contohnya gunting, cutter, pisau, lem tembak, dan  jarum jahit. Ada  pula peralatan  berat yang diperlukan  dalam  pembuatan  kerajinan tertentu, seperti mesin jahit, mesin tenun, mesin pemisah sabut  kelapa, dan  aneka mesin  lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan bahan serat alam.
(2).Produk Kerajinan Serat Hewan
Serat hewan yang biasa dibuat untuk bahan dasar kerajinan adalah bulu domba, serat ulat sutra, bulu biri-biri.
a. Bahan Serat Hewan
Serat wol dari bulu domba , Serat sutra dari kepompong ulat sutera, Serat dari bulu alpaca merupakan bahan serat dari  hewan yang dapat  diolah menjadi produk  kerajinan. Pengolahan yang dilakukan cukup  sederhana yaitu dikeringkan secara alami dengan sinar matahari langsung
b. Alat Produksi Kerajinan  Serat  Hewan
Alat yang digunakan untuk  membuat  produk  kerajinan dari bahan serat  alam  cukup  banyak.  Peralatan digunakan  sesuai kebutuhan. Peralatan yang dapat digunakan untuk mengolah Serat dari bulu contohnya, gunting, alat pencukur bulu, baskom dan jarum jahit.
6.Kemasan Produk Kerajinan Bahan Serat
Penyajian sebuah produk kerajinan disebut juga dengan kemasan. Kemasan telah menjadi bagian penting dari sebuah karya. Saat ini kemasan sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan memiliki kualitas lebih atau biasa saja.
Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki empat fungsi utama, yaitu :
1.  menjual produk,
2.  melindungi produk,
3.  memudahkan penggunaan produk, dan
4.  memperindah penampilan produk.
Keempat fungsi tersebut penting diperhatikan agar dapat meningkatkan daya  jual  produk.  Kemasan  sebagai  pelengkap  produk  dengan  tujuan agar produk terlihat lebih menarik. Bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti logam, plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca, dan mika.Pilihan bahan kemasan harus disesuaikan dengan jenis produk kerajinan yang akan dikemas. Penting untuk dipahami bahwa produk yang diperuntukkan dijual, maka kemasan harus lebih berguna untuk melindungi keamanan karya dari kerusakan, sedangkan jika untuk dipamerkan maka kemasan lebih berfungsi sebagai penunjang produk utama.
B.TEKSTIL
1.Pengertian Kerajinan Tekstil
            Kerajinan tekstil adalah produk yang memanfaatkan bahan baku tekstil yang tersedia dan dikerjakan secara manual dihasilkan melalui keterampilan tangan dengan alat bantu sederhana dalam jumlah yang terbatas.
2.Fungsi Kerajinan Tekstil
a.Fungsi  penghiasP
            Fungsi penghias, kerajinan yang dibuat semata-mata sebagai hiasan pada  suatu  benda  atau sebagai pajangan suatu  ruang dan  tidak memiliki makna tertentu selain menghias. Contohnya hiasan dinding.
b.Fungsi Benda Pakai
            Fungsi benda pakai, kerajinan yang dibuat  berdasarkan tujuan untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan aksesoris.
c.Fungsi Kelengkapan Ritual
            Fungsi kelengkapan ritual, kerajinan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. Contohnya ulos. Kain tenun tersebut yang dikenakan saat upacara pernikahan, pemakaman, dan pesta adat lainnya.
d.Fungsi Simbolik
            Fungsi simbolik, kerajinan tekstil tradisional selain sebagai hiasan juga berfungsi melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual.  Contohnya  tapestri,  tenun,  dan  batik  yang dibuat  dengan motif simbolik
            Selain itu,  kerajinan tekstil  yang  bertujuan  sebagai fungsi  hias dan fungsi pakai sama-sama memiliki nilai ekonomis. Kerajinan itu sendiri dapat menambah nilai jual suatu produk.
3.Prinsip Kerajinan Fungsi Hias dan Fungsi pakai Kerajinan Tekstil
a.Keunikan Bahan Kerajinan
Sumber  daya  alam  Indonesia yang  dapat  dimanfaatkan  sebagai bahan dasar kerajinan tersedia  sangat  berlimpah. Contohnya laut. Sumber daya alam yang dihasilkan laut berupa bebatuan, cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan, dan tumbuhan laut. Sedangkan darat memiliki kekayaan alam di antaranya kayu, logam, bebatuan, tanah liat, tumbuhan (serat), dan masih banyak lagi.
Bahan dasar yang digunakan sebagai kerajinan dapat berasal dari bahan alam bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Semua bahan dapat diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri, bahkan hingga memanfaatkan bahan limbah  yang ada di  lingkungan sekitar. Teknik pengerjaan sebuah kerajinan pun  dipengaruhi  oleh alat yang dipakainya. Sebuah alat dapat mempercepat dan mempermudah produksi kerajinan. Peralatan yang digunakan juga bergantung pada kebutuhan penggunaan teknik tersebut. Teknik yang digunakan di antaranya adalah teknik jahit untuk tekstil menggunakan alat mesin jahit, teknik ukir untuk kayu menggunakan alat pahat, teknik rajut untuk serat menggunakan alat hakpen, teknik sulam untuk serat dan pita menggunakan jarum, dan lain-lain. Namun ada teknik  yang tidak  menggunakan alat melainkan cukup hanya menggunakan tangan saja contohnya teknik lipat.
b. Keterampilan Tangan
            Ketukangan  atau  pengrajin tidak  terbatas  pada  keterampilan  kerja tangan.  Meskipun  demikian, kita  tetap  melihat  bahwa  keahlian tukang  atau  pengrajin  merupakan keterampilan campuran antara berbagai jenis kerja tetapi tetap dengan dasar kesadaran material. Kesadaran material,  (material  consciousness)  adalah  kesadaran bekerja melalui dan  dengan  peralatan yang  ada  pada  kita.  Dengan kata  lain, kesadaran seorang pengrajin  untuk  menghasilkan sesuatu yang berkualitas disertai kepekaan terhadap apa yang terpaut dengan perkakas itu. Artinya kepekaan terhadap tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, lingkungan sosial, dan sebagainya. Banyaknya produk yang dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Penggarapan produk tersebut dapat dikerjakan oleh beberapa orang atau beberapa tenaga kerja. Sebagai contoh dalam memproduksikerajinan batik  dapat  dikerjakan  oleh beberapa  tenaga kerja melalui pembagian kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing,  yaitu ada tenaga bagian membatik,  mewarna,  melorot, dan melakukan finishing. oleh karena itu dapat dikatakan seorang pengrajin membutuhkan orang lain yang memiliki keahlian di bidang masing-masing.
c. Unsur Estetik
            Nilai estetik dalam karya kerajinan fungsi hias dan fungsi pakai dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias dan komposisi. Dari segi bentuk disuguhkan keberanekaragam bentuk sesuai fungsi yaitu sebagai produk hiasan, baik bentuk  dua atau tiga dimensi. Produk  kerajinan tapestri dibentuk  berdasarkan pada  proporsi,  komposisi,  keseimbangan  dan kesatuan,  irama, serta  pusat  perhatian,  sehingga dihasilkan  produk kerajinan yang harmonis. Fungsi warna sebagai penunjang keindahan dan juga sebagai perlambangan. Adanya unsur estetik pada karya kerajinan dapat meningkatkan citra produk kerajinan tersebut.
d. Unsur Hiasan (Ornament)
            Unsur hiasan (ornament) adalah unsur dekorasi yang dibuat dengan berbagai cara di antaranya, dilukis, diukir, dan dicetak. Ada dua jenis cara penerapan unsur hiasan pada produk  kerajinan, (a) hiasan pada permukaan produk,  yaitu hiasan yang dibuat setelah produk  kerajinan selesai dibuat,  (b) hiasan terstruktur  yaitu pembuatan hiasan dibentuk sejak awal kerajinan dibuat sehingga menyatu dengan produk itu sendiri. Unsur hiasan yang terdapat pada ragam hias setiap produk kerajinan tekstil memiliki nilai tradisi yang begitu kental. Inilah yang memperkarya khazanah kerajinan Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Kerajinan Indonesia memiliki ciri khas yang tidak dapat disamakan dengan negara- negara lainnya. Ragam hias  memiliki  makna  simbolik,  sehingga  pengrajin  perlu memahami tujuan dari pembuatan produk kerajinan dan memaknai ragam hias yang terkandung  pada produk  kerajinan tersebut. Namun ragam hias dapat dimodifikasi  menjadi berbagai bentuk pengembangan atau penyederhanaan.
4.Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil
Jenis  rancangan sebuah  kerajinan tekstil  dapat  diwujudkan  dalam kesatuan bahan dan teknik. Sebelum menentukan sebuah kerajinan kita harus mengetahui jenis dan krakteristik dari kerajinan tekstil.  Rancangan dalam pembuatan kerajinan tekstil juga perlu diperhatikan yaitu berupa cara menentukan susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Dalam mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang di dalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan  dengan  fungsi  serta  jenis benda  yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut. Di bawah ini terdapat dua macam teknik dalam pembuatan kerajinan tekstil, yaitu structural dan decorative.Structural adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu kerajinan tekstil yang dibentuk  dari bahan yang dijalin sesuai teknik pembuatannya. Misalnya tas yang dibuat dengan teknik rajut. Decorative (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual dan memperindah penampilan. Misalnya tas kain katun yang dijahit, lalu diberi hiasan dengan sulam pita.
5.Proses Produksi kerajinan bahan tekstil
a.Tapestri
*Alat Pembuat Hiasan Tapestri: Kayu spanram yang diberi paku untuk benang lungsi, Batang kayu menyerupai sumpit sebagai pengikat benang pakan yang berjalan.
* Bahan Pembuatan Hiasan Tapestri: Benang tipis untuk lungsi, Benang tebal untuk pakan
* Proses Pembuatan Tapestri:
Pada tahap proses pembuatan kali ini, disajikan pembuatan hiasan tenun sederhana: Pembuatan lungsi pada pemidangan tenun,Memasukkan benang pakan pada lungsi,Mengganti warna pakan sesuai motif yang diinginkan,Jika ingin menggunakan teknik ria, caranya demikian,Hiasan tenun serat hasil jadi setelah dilepas dari pemidangan,Hiasan tenun serat bentuk lain.

b.Batik
* Alat Produksi Batik: Canting, Kompor, pemidangan atau gawangan untuk membentangkan kain, bandul timah untuk pemberat kain, pola batik,ember, panci, dan wadah penampung limbah malam.
*Bahan Produksi Batik: Kain putih, Malam/Lilin, Zat Pewarna Batik
*Proses pembuatan Batik :

1) Nganji : Pemberian kanji setelah kain dicuci. Kegiatan pemberian kanji dapat dilakukan sesuai keinginan dan kebiasaan.
2) Ngemplong :Penghalusan permukaan kain dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat pemukul dari kayu agar kain tidak kaku dan mudah menyerap malam dan warna.
3) Nyungging : Membuat pola di atas   kertas.
4). Nuaplak: Menjiplak pola dari kertas ke kain.
5) Nglowong:Memberi lilin/malam pada kain sesuai pola.
6) Ngiseni:Memberi isian motif ke dalam pola besar.
7) Nembok: Penutupan pada bagian-bagian tertentu dengan malam agar tetap berwarna putih saat dilorot.
8) Nyolet : Memberi warna dengan kuas atau kayu dengan ujung spon.
9) Nyelup: Memberi warna pada kain dengan pencelupan.
10) Mopok: Memberi isian pada latar belakang pola.
11) Nglorod: Membuang lilin/malam yang sudah tidak diperlukan lagi agar motif batik terlihat.
12) Nanahi :Memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
13) Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.

c.Sulam
*Alat untuk Menyulam: Jarum, Pembidang
*Bahan Untuk Menyulam: Kain/benang  dari  wol,  linen, dan  sutra,  sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon.
*Proses menyulam: siapkan alat dan bahannya , buat motif yang di inginkan ,ketiga,gambar motif tersebut di kain yang akan disulam,letakkan pembidang pada kain dan setelah itu,sulam kain tersebut dengan jarum yang sudah dimasuki benang sesuai dengan motif,jika sudah menyulam lepas pembidang dari kain. Sulam pun telah selesai
d.Jahit Aplikasi
*Alat Produksi Jahit Aplikasi: Jarum jahit tangan dan jarum sulam, Gunting, Jarum pentul dan bantalan jarum, Tudung jari dan alat pemasuk benang, Pemidangan, Pensil/kapur jahit, Cukil/pendedel jahitan, Seterika
* Bahan Produksi Jahit Aplikasi: Benang jahit atau benang sulam, Kain bermotif atau polos dan kain felt.
* Proses Pembuatan Jahit Aplikasi: Buat desain terlebih dahulu dengan menggunakan gambar dengan pensil warna di atas kertas, Buat pola sesuai desain. Gunting pola dan tempelkan pada kain dasar. Jahitlah satu persatu dengan tusuk festoon, Mulailah tempelkan bagian kepala boneka beruang seperti mata, dan hidung, Buatlah pita untuk bagian leher dan tempelkan pada dasar kain. Jahit sekeliling kain dasar putih dan tempel pada bantal biru dengan tusuk festoon, Buatlah pita dengan bahan bermotif. Buat kerutan melingkar dua susun. Pada bagian tengah sematkan kancing, Hasil akhir dari jahit aplikasi dengan bentuk bantal sederhana
6. . Kemasan Produk Kerajinan Tekstil
Kemasan merupakan sentuhan akhir dari  sebuah proses. Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki empat fungsi utama, yaitu :
1.  menjual produk,
2.  melindungi produk,
3.  memudahkan penggunaan produk, dan
4.  memperindah penampilan produk.
Bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti logam, plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca, dan mika.Pilihan bahan kemasan harus disesuaikan dengan jenis produk kerajinan yang akan dikemas.
C. Syarat-syarat perancangan benda kerajinan
1. Kegunaan (Utility)
2. Kenyamanan (Comfortable)
3. Keluwesan (Flexibility)
4. Keamanan (Safety)
5. Keindahan (Aestetic)
D.Proses Penciptaan Produk kerajinan
-Pertama, menentukan bahan dan fungsi kerajinan.
- Kedua, menggali ide dari berbagai sumber.
- Ketiga, membuat beberapa sketsa karya dan menentukan sebuah karya terbaik.
- Keempat, menyiapkan bahan dan alat.
- Kelima, membuat karya kerajinan.
- Keenam, mengevaluasi karya.