Selasa, 05 Februari 2019

Rangkuman Materi : Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan


A. Tanah
1.      Pengertian Tanah
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari bahan mineral (hasil pelapukan batuan) dan bahan organik (hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan).

2.      Pembentukan Tanah
Pembentukan tanah merupakan proses penghancuran batuan menjadi partikel mineral dalam jumlah yang besar. Pembentukan tanah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
a)      Pelapukan Fisis
Pelapukan fisis merupakan penghancuran secara mekanis batuan induk menjadi partikel kecil yang disebabkan karena pengaruh iklim, suhu (panas dan dingin), angin, dan sinar matahari.
b)     Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis  adalah proses penghancuran batuan induk yang dibantu oleh aktivitas organisme tanah dan jenis vegetasi tumbuhan.
c)      Pelapukan Kimia
Pelapukan kimia adalah pelapukan batuan oleh aktivitas air yang mengandung CO2 terlarut yang menyebabkan larutnya mineral. Selain itu, produksi CO2 hasil  respirasi tumbuhan juga termasuk pelapukan secara kimia.

3.      Peranan Tanah
a)      Tempat Hidup Hewan,Tumbuhan dan Bakteri
Tanah berfungsi sebagai tempat hidup bagi berbagai macam hewan dan tumbuhan. Selain hewan dan tumbuhan, pada tanah juga terdapat bakteri.. Bermilyar-milyar hewan dan bakteri hidup di atas dan dalam tanah.
b)     Penunjang Kesehatan dan Penyedia Keperluan Manusia
Banyak hal hal yang bisa dimanfaatkan manusia dari tanah. Mulai dari menggunakannya untuk tempat tinggal, memanfaatkan tanah sebagai alat alat rumah tangga, serta memanfaatkan logam logam maupun bahan tambang yang tersimpan di dalam tanah.


c)      Penyedia dan Penyaring Air
Secara alami, tanah akan menghasilkan air dari proses penyaringan air hujan. Sehingga pada akhirnya makhluk hidup dapat memanfaatkan air tersebut, seperti manusia yang membuat sumur untuk mendapatkan air tersebut lalu menggunakannya dalam kehidupan.

4.      Komponen Tanah
a)      Batuan
Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi 3 jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
b)     Udara
Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi sebenarnya pada tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang  berisi udara. Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing.
c)      Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Tanah humus merupakan tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Selain itu, humus mengandung mineral yang penting bagi tumbuhan.
d)     Air
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing, jamur, tumbuhan, dan lainlainnya. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.
e)      Mineral
Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sedangkan ion-ion negative adalah nitrat (NO3-), fosfat (H2PO4-), dan sulfat (SO42-). Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar. Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu tanah.

5.      Indikator Kesuburan Tanah
a)      Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Tekstur tanah juga merupakan ukuran proporsi relatif berbagai ukuran partikel yang menyusun suatu tanah. Tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karena itu tanah digolongkan menjadi beberapa jenis tanah seperti tanah lempung, tanah liat, dan pasir, ataupun tanah campuran dari ketiganya. Tekstur inilah yang berperan untuk mengikat mineral sehingga tidak mudah terbawa oleh air.
b)     Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Tanah yang baik memiliki struktur yang saling terikat satu sama lain. Seperti butir pasir, debu, dan lempung yang terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain lain.
c)      Warna Tanah
Tanah yang subur dan mengandung banyak zat hara biasanya memiliki warna yang khas, yaitu coklat kehitaman.
d)     pH Tanah
Salah satu sifat kimia tanah yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah derajat keasaman atau pH tanah. Tanah yang subur memiliki pH tanah sekitar 7. Sedangkan tanah yang tidak subur biasanya bersifat asam atau basa yang dapat membuat tumbuhan tidak mampu menyerap nutrisi secara optimal.



B.     Organisme Tanah
1.      Pengertian Organisme Tanah
Organisme tanah atau disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah. Organisme yang ada di tanah antara lain yaitu, cacing, hewan arthropoda seperti kalajengking dan kelabang serta mikroorganisme seperti bakteri tanah.

2.      Peranan Organisme Tanah
a)      Dekomposer
Organisme tanah melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati menjadi materi organik yang lebih sederhana. Selain menguraikan materi organik, organisme tanah juga dapat membantu pelapukan bantuan menjadi bahan-bahan anorganik atau yang biasa disebut mineral tanah. Keberadaan organisme tanah sebagai dekomposer dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos, yaitu pembuatan pupuk dari bahan organik.Contoh organisme yang berperan sebagai dekomposer adalah bakteri pengurai, jamur, kumbang, dan cacing tanah.
b)     Pereaksi kimia dalam tanah
Bakteri yang terdapat di tanah terlibat dalam reaksi penguraian materi organik. Misalnya bakteri Nitrosomonas yang terlibat dalam reaksi penguraian materi organik kompleks yang berasal dari sisa makhluk hidup menjadi nitrat, senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mikoriza, yaitu jamur yang mampu membantu tanaman untuk meningkatkan kemampuannya menyerap unsur hara berupa fosfor.
c)      Pengurai polutan dalam tanah
Organisme tanah dapat berperan sebagai agen biologis yang mampu membersihkan polutan dalam tanah. Organisme tanah menguraikan bahan kimia yang masuk ke tanah misalnya herbisida dari hasil pertanian. Contoh organismenya yaitu Pseudomonas sp. dan Arthrobacter sp. melalui teknik bioremediasi.

d)     Pencegah penyakit tanah
Secara alami, organisme yang ada di tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis, yaitu predator dan mangsa sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali.
e)      Pemberi pengaruh pada tekstur tanah
Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Tekstur tanah juga merupakan ukuran proporsi relatif berbagai ukuran partikel yang menyusun suatu tanah. Perbedaan tekstur tanah ini salah satunya disebabkan karena peran organisme yang melapukkan batuan.